Oleh : Setiadi R. Saleh
Kebutaan
yang ditimbulkan dari diabetic
retinopathy seringkali terjadi tanpa gejala. Walau demikian, selalu ada
tanda-tanda dari dimulainya suatu penyakit diabetes.
Jika Anda
mencari semua hal yang berkenaan dengan diabetic khususnya retinopathy. Anda
sudah berada di website yang tepat. Dan penting untuk diketahui, tulisan dalam
website ini tidak dapat menggantikan pendapat dokter. Anda harus memeriksakan
diri dengan diagnosis menyeluruh. Baru kemudian dokter mengetahui metode
pengobatan seperti apa dan bagaimana yang sesuai bagi penyakit Anda.
Prinsipnya
adalah ketahui, kenali, lalu tangani. Tahapan awal untuk mengetahui diabetes
umumnya dengan mengenali gejala, penyebab, risiko dan komplikasi yang
ditimbulkan, lalu dilakukan tes dan diagnosis, perawatan dan obat-obatan, cegah
jangan sampai terjadi kerusakan pembuluh darah lebih parah.
4 tanda awal
kerusakan retina mata antara lain:
- Penglihatan buram
- Terasa ada lingkaran cincin hitam pada mata
- Gelap saat melihat
- Nyeri pada kedua mata
Jika sudah
ada tanda-tanda demikian segeralah bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih
lanjut. Dokter akan memberi saran kepada Anda untuk menjaga tekanan darah. Selain
itu, metode laser diyakini dapat memperlambat kerusakan, tetapi bukan
memperbaiki penglihatan. Terkadang dokter memberikan semacam cairan vitreous (vitrectomy) yang tujuannya membersihkan mata.
Apabila masih belum ada kemajuan, dokter akan melakukan operasi.
Pertanyaan Populer Seputar Diabetic Retinopathy
Berdasarkan
sumber dari National Eye Institute, 40%-45% orang Amerika terancam kebutaan
akibat terjangkit diabetes retinopati. Berikut ini adalah pertanyaan dan
jawaban tentang diabetes retinopati.
- Apakah diabetes
retinopati harus segera diobati?
Ya harus segera
diobati. Sebab, kerusakan retina dapat menyebabkan kebutaan yang akut dan
selamanya. Bukan itu saja, sebelum kebutaan, terjadi pula pembengkakan yang membuat
pandangan mata menjadi kabur (edema makula). Gula darah yang terlalu tinggi mengakibatkan
pembuluh darah pada retina mata membengkak. Rétina merupakan selaput
jala mata, dinding mata sebelah dalam.
Masalah
lainnya yang disebabkan oleh diabetes adalah katarak dan glaukoma. Katarak dapat
disembuhkan dengan cara operasi. Pembedahan dilakukan untuk membuang dan mengganti
lensa mata buatan (optik) supaya pandangan menjadi jelas kembali. Glaukoma
berbeda dari katarak. Glaukoma tidak dapat melihat pandangan ke arah samping.
- Gejala awal diabetes
retinopati
Mata mulai kurang
fokus, kehilangan pandangan dan terasa ada bintik-bintik, berawan. Sekalipun saat
ini pandangan Anda baik, belum tentu retina Anda lebih baik. Risiko yang akan
terkena diabetes retinopati adalah mereka yang sebelumnya mengidap diabetes dalam
waktu yang lama. Pendapat yang menyebutkan orang gemuk mudah terserang diabetes.
Ada benarnya, tetapi tidak sepenuhnya benar. Ingat, diabetes tidak mengenal usia.
Terpenting sekali upaya preventif dalam menangani diabetes adalah menjaga kadar
gula darah. Caranya dengan Kontrol Diabetes dan Komplikasi Trial (DCCT).
Sedangkan proses
awal saat retinopati diabetes terjadi, pembuluh darah terganggu (bocor) dan
mudah pecah (fragile). Akibatnya, hal
ini merusak mata dan pandangan semakin melebar. Kalau tidak diambil tindakan
pengobatan dan perawatan yang maksimal akan mengakibatkan komplikasi sangat
serius. Jangan anggap sepele sebuah gejala pembengkakan retina mata. Dengan dan
melalui retina inilah yang menghubungkan saraf korteks ketajaman mata (virtual)
dan mengubah “gambar” menjadi informasi ke dalam otak. Artinya, mata merupakan
portal sumber ilmu pengetahuan.
Pengobatan Retinopati Diabetes
Ada
pendapat mengatakan yang penting bukan pengobatannya melainkan pengecekan kolesterol
darah, kadar gula darah dan tekanan darah. Pengobatan dilakukan dengan laser
sampai beberapa kali. Laser membantu penglihatan yang tadinya melebar, kini
menyusut menjadi normal seperti semula. Metode yang lain adalah dengan vitrectomy.
Metode lain lagi dengan suntikan steroid (insulin) sejenis suntikan Lucentis,
Avastin atau Aylea.
Di
Indonesia, negeri yang dikenal dengan banyak sekali jenis tanaman obat-obatan. Pengobatan
alternatif diabetes, gula darah, dan kencing manis (diabetes mellitus)
dilakukan dengan mengonsumsi ramuan herbal seperti daun sambiloto, madu, gula
aren, air bio, buah mahkota dewa, buah mengkudu. Sementara itu, konsumsi
obat-obatan kimiawi medis untuk menurunkan gula darah terkadang mengakibatkan gangguan
organ ginjal, mata, jantung, dan syaraf.
Semua
kembali kepada Anda, pilihlah metode pengobatan yang paling sesuai bagi Anda.
Kalau Anda khawatir, saat ini ada sistem pemeriksaan retina atau diabetic
retinal photography. Hal ini untuk mengenali gejala awal, penyebab, risiko, dan
komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit diabetic retinopathy. Selain itu, Anda harus
percaya Tuhan memberkati dan menyelamatkan hidup Anda selama-lamanya.ö
Comments