Oleh:
Setiadi R. Saleh
Pengertian dari berlubangnya lapisan ozon dapat ditelaah
menjadi tiga bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yakni ozon, lapisan, dan berlubang. Apakah
yang dimaksud dengan ozon? Kata ozon dalam kamus disebutkan lapisan udara yang
terdapat dalam atmosfer berasal dari oksigen yang mengalami perubahan akibat
adanya aliran listrik setelah petir dan guruh silih berganti atau karena
pengaruh sinar ultraviolet matahari yakni disebut O3 (udara murni).
Lapisan adalah susunan, bagian, benda tipis digunakan untuk menyadur benda
lain, mempunyai lembaran tipis, berlamina, berlapis-lapis, bersusun-susun, bersaf-saf. Lapisan adalah susunan, deretan, bagian
hasil melapisi, tingkatan. Ozonometer
alat untuk mengukur kadar ozon di udara. Ozonisator alat untuk mensterilkan air dengan menggunakan ozon.
Rusaknya lapisan ozon dapat menyebabkan suhu udara semakin meningkat dan bumi
mengalami kerusakan yang kian lama kian “berat.”
Jadi, dapatlah
dikatakan bahwa lapisan ozon adalah “pelapis udara” atmosfer yang
terdapat pada ketinggian 30 mil di atas permukaan bumi. Lapisan ini terbentuk karena
adanya pengaruh sinar ultraviolet matahari dari molekul oksigen. Peristiwa dan
kejadian ini sudah berlangsung sangat lama sekali, barangkali berjuta tahun
yang lalu. Dengan adanya lapisan ozon, gas beracun yang terkandung dalam ozon
tidak sampai ke permukaan tanah (bumi). Sebab, racun ini berbahaya sekali
melebihi racun biologi, pestisida, dan racun lainnya. Lapisan ozon tadi yang
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet.
Pertanyaan yang sering diajukan adalah
bagaimana terjadinya proses berlubangnya
lapisan ozon. Begini perjalanannya, matahari bersinar menyinari bumi.
Dalam teori yang lain disebut matahari mengelilingi bumi (heliosentris), teori
yang lain lagi mengatakan, matahari mengelilingi bumi (geosentris). Keduanya
saat ini masih menjadi perdebatan yang belum selesai. Tetapi, intinya ketika
matahari bersinar, sinar matahari tersebut tidak langsung mengenai bumi sama
seperti “mata kita” yang tidak dapat memandang langsung ke arah sinar matahari.
Pandangan (sinar) langsung, baik dari bumi ke matahari, matahari ke bumi dapat
mengakibatkan kerusakan. Karenanya, di atas permukaan bumi pada ketinggian
tertentu (kira-kira 30 mil) terdapat sebentuk lapisan yang disebut lapisan
ozon. Lapisan inilah yang “menyaring” gas beracun dalam ozon agar sinar ultraviolet
yang datang dari matahari tidak langsung “tembus” ke bumi. Mengapa bisa
demikian? Karena manusia membutuhkan udara (oksigen). Ingat, udara haruslah
bersih jika tidak ia akan berbahaya bagi ekosistem manusia, hewan, tumbuhan dan
makhluk hidup secara keseluruhan.
Jadi, di saat yang bersamaan manakala
matahari menyinari bumi dan bumi sedang melepaskan polusi dan zat berbahaya.
Maka sinar matahari menyebabkan reaksi yang disebut klorin. Klorin inilah yang
menghancurkan molekul ozon dan membuat lapisan ozon menipis. Ozon menipis
membuat bumi (daratan), perairan (lautan), langit (udara) menjadi terganggu.
Rantai makanan akan semakin tidak seimbang. Karenanya, tidak heran di
negara-negara maju isu lingkungan hidup dan global warming selalu menjadi isu terdepan
karena bukan hanya persoalan lingkungan melainkan mengancam lumbung pangan
dunia. Kepunahan manusia di ambang mata.
Sedangkan penyebab dari berlubangnya lapisan ozon
adalah akibat dari bahan kimia kloro fluoro karbon yang terdapat pada
refrigrator (lemaris es pendingin atau biasa disebut kulkas), lalu pada gas
spray aerosol, racun pestisida, polusi udara yang ditimbulkan dari peternakan
(farm), asap pabrik, penggundulan hutan dan pembakaran lahan, sampah, efek
rumah kaca, bahan-bahan kimia bromin halokarbon, nitrogen oksida dari pupuk dan
banyak lagi penyebabnya sehingga secara logika apabila terjadi kerusakan di
bumi, maka terjadi pula kerusakan di langit.
Di antara semua itu, hutan adalah
masalah yang sangat serius mengingat hutan adalah paru-paru bumi. Tanaman
tertentu seperti mahoni dan lain sebagainya dapat mengikat air sehingga apabila
musim kemarau masih ada sumber air. Faktanya sekarang tidak lagi demikian.
Hujan kebanjiran dan kemarau kekeringan.
Comments