Bimbingan Belajar Matematika Mudah dan Menyenangkan!
Oleh:
Setiadi R. Saleh
Bimbingan
belajar matematika saat ini kian diminati murid-murid SD,
SMP, dan SMA. Hal ini bukan karena banyaknya siswa yang mencintai ilmu sains
dan matematika. Melainkan karena tidak mengerti dan khawatir mendapatkan nilai
buruk dari sekolah. Terlebih-lebih lagi matematika termasuk ke dalam pelajaran
inti dari sebuah kurikulum. Wajar jika siswa sangat cemas memikirkan, jika ia
tidak dapat mengerjakan soal matematika “ancamannya” sudah pasti tidak lulus. Berdasarkan
survei beberapa bulan lalu menjelang diselenggarakannya UN. Sebagian besar
siswa mengutarakan, mereka merisaukan soal ujian matematika dan khawatir tidak
dapat menjawab dengan baik dan benar. Pernyataan siswa tersebut, mengindikasikan
bahwa matematika menduduki posisi penting dalam sebuah kurikulum.
Pendapat yang menyebutkan matematika sulit dipelajari
berasal dari orang yang tidak menyukai matematika. Sedangkan orang yang “mencintai”
matematika. Bagi mereka matematika sangat mengasyikkan, bukan sekedar permainan
angka, tetapi bisa pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selama ini persepsi yang sudah terbentuk di tataran
publik maupun sekolah (institusi pendidikan) bahwa orang yang tidak bisa
matematika dianggap bodoh. Dari manakah datangnya pemikiran tersebut? Benarkah
hanya karena satu disiplin ilmu saja yakni matematika, kemudian murid sesama
murid melabeli bodoh. Begitu pula guru terhadap murid yang tidak bisa
matematika disebut bodoh. Mari kita hapus budaya label-melabeli.
Pengajar matematika sebaiknya mempelajari berbagai
teknik untuk membuat siswa senang terhadap matematika dan mudah mempelajarinya.
Satu di antaranya dengan menggunakan metode jarimatika (belajar matematika
menggunakan jari), arimatika, sempoa, sistem gasing, dan menghitung cepat di
luar kepala. Contoh: Misalnya 38 ditambah 28, kita menjumlahkan dulu angka 3
dengan angka 2 dan ditambah satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 8
dengan 8, yaitu 16. Tapi tulis saja 6, karena angka 1 sudah ditulis (ditambahkan)
di depan. 38 ditambah 28 hasilnya 66. Lebih cepat dan mudah. Selama ini kita
diajarkan menjumlah dari belakang. Bertahun-tahun seperti itu metodenya. Bagaimana
jika dari depan terlebih dahulu. Faktanya, soal matematika tetap bisa
terpecahkan. Ini pentingnya metodologi agar kita menemukan cara tersingkat
dalam menjawab pertanyaan.
Khusus anak-anak yang ingin belajar matematika
secara asyik dan menyenangkan. Di situs gameskeren.com, pilih saja permainan
khusus matematika di situ banyak pilihan permainan seperti:
- Pembangun
Menara Angka Spesial
- Dua Digit
- Safari Asah
Otak
- Labirin
Angka
- Warnai
Link-a-Pix
- Matematika
Cepat
- Bingo Super
- Latihan
Penjumlahan
- Lemonade
- Da' Numba
- Number
Karts
- Arithmetiles
- Teka-Teki
Cerdas
- Plus Plus
- Mayan Gold
- Stasiun
Perkalian
- Hashi
- Jalur 2
- Segitiga
Matematika
- Lompatan
Angka
- Teka-Teki
Rotasi Angka
Permainan-permainan matematikanya sangat mendidik
untuk semua usia. Tidak ada unsur kekerasan sebagaimana games-games online pada
umumnya.
Comments