Oleh: Setiadi Rachmat Saleh
Mencermati pendidikan
dan pengajaran di Indonesia sungguh sangat menarik. Bukan rahasia umum lagi, jika
ganti menteri pendidikan, ganti juga kurikulumnya mulai dari PAUD (pendidikan
anak usia dini) sampai dengan tingkat perguruan tinggi. Pertanyaan yang sering
ditanyakan oleh pengamat/pemerhati pendidikan adalah bagaimana jika menterinya
diganti lalu kurikulum belum tuntas diterapkan secara berkesinambungan? Inilah
yang tidak pernah bisa dijawab dengan lugas oleh pelaku pendidikan.
Terkadang timbul
pertanyaan,
kenapa
dan mengapa kurikulum harus berbeda/berubah terus-menerus, apa parameternya
sebuah kurikulum harus diubah? Sebenarnya, kita mengikuti perkembangan zaman
ataukah mengikuti instruksi menteri. Jika memang mengikuti perkembangan zaman, zamannya
apa? Apakah infrastrukturnya
sudah siap?
Pendidikan lebih
penting dari sekolah karena di dalam pendidikan ada pengajaran dan pembelajaran. Metode
pembelajaran bersifat universal. Bukan semata yang bersumber dari institusi.
Mari kita kupas dari sisi metode pembelajarannya saja, terlepas dari kebijakan
dan kurikulum yang berlaku.
Metode pembelajaran
tentu banyak sekali dan tidak dapat dihitung. Satu metode mungkin cocok bagi
sejumlah orang. Sedangkan metode yang lain belum tentu. Itulah sebabnya,
mengapa metode pembelajaran terus bermunculan. Berikut ini adalah 17 contoh metode
pembelajaran antara lain:
1.
Metode pembelajaran cara
cepat belajar membaca.
- Metode
pembelajaran asosiasi dan imajinasi
- Metode
pembelajaran tutorial/bimbingan
- Metode
pembelajaran model tugas.
- Metode
pembelajaran resitasi.
- Metode
pembelajaran melalui metode karya wisata.
- Metode
pembelajaran latihan keterampilan.
- Metode
pembelajaran beregu.
- Metode
pembelajaran berdasarkan
koordinasi.
- Metode
pembelajaran holistik.
- Metode
pembelajaran ceramah.
- Metode
pembelajaran diskusi.
- Metode
pembelajaran sistem kuis.
- Metode
pembelajaran variasi.
- Metode
pembelajaran reward and reinforcement.
- Metode pembelajaran teladan nyata budi pekerti.
- Metode pembelajaran ikhlas.
Setiap metode
pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Sekalipun Anda berguru kepada
guru yang terbaik.
Jika tidak bersungguh-sungguh
dalam belajar maka akan
timbul kekecewaan. Guru terbaik yakni kehidupan dan
pengalaman. Intinya adalah belajar dan belajar, latihan dan latihan. Experience is the best teacher and
innovation the best leader.
Kalau murid sudah siap, guru pasti datang.*
Comments