Kamus Filsafat-Filsafat itu Abadi


Kamus Filsafat 
Oleh: Setiadi R. Saleh, S.Sos.,


“Makanan pikiran adalah filsafat. Minuman hati adalah agama.”
.—Kutipan buku Manuver Filsafat Bahasa Dalam Penciptaan Peradaban Komunikasi

Kamus filsafat seperti lazimnya kamus-kamus yang lain memiliki abjad berurutan dari entri A sampai Z. Apa itu filsafat? Apa itu kamus? Dan bagaimana cara menggunakan kamus filsafat? Seperti yang biasa terdapat pada kamus kata (kata masukan) atau kata kepala disusun berdasarkan abjad. Kelas kata yang bersangkutan terdapat dalam urutan: kata benda, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung, kata seru, kata kerja, kata majemuk.  
Sederhananya, apa yang membedakan kamus filsafat dengan kamus yang lain (bahasa misalnya). Kamus filsafat menggunakan istilah filsafat. Jadi, jika kata “mati” dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai terputusnya jasad dari badan dan roh. Maka dalam kamus filsafat  istilah “mati” masih bisa dipertanyakan lagi, ke manakah manusia setelah mati? Di manakah rumah bagi jiwa-jiwa sudah mati? Pendek kata, filsafat adalah bertanya sekaligus menggugat. 

Sebagian pemula pembelajar filsafat mungkin akan kebingungan dengan istilah filsafat? Karena dasarnya tidak diketahui, bukankah melihat kamus justru tambah mengetahui, sebab di kamus dijelaskan tentang definisi suatu kata. Kamus pulalah yang membantu (menuntun) kita menemukan akar kata (definisi) dan pengertian yang berbeda-beda. Misalnya pada kamus bahasa Inggris, kata ring adalah cincin, sedangkan pada kamus istilah teknik ring berarti baut. Pula begitu halnya dengan filsafat.

Selain itu di kamus filsafat, kita bukan hanya menemukan akar kata tetapi juga persamaan kata. Idealnya seperti apakah sebuah kamus tersebut? Yang paling penting dalam kamus adalah memuat entri tentang definisi kata, definisi biasa disebut definiens, sedangkan kata yang didefinisikan disebut sebagai definiendum. Perlunya sebuah definisi kata, lantaran erat hubungannya dengan karateristik kata. Karakteristik kata sendiri terdiri dari genera atau jenis (spesies), dan differentia atau pembeda, genera adalah kelompok dari kata dalam makna yang sedekat mungkin. Sedangkan differentia merupakan pembeda kata dengan kata lainnya. 

Istilah dan Kajian Filsafat
·         Filsafat menitikberatkan kepada definisi, istilah, dan pengertian dasar suatu kata.
·         Filsafat adalah studi pemikiran manusia.
·         Filsafat tidak bereksperimen tetapi beragumentasi.
·         Filsafat adalah spekulatif, ragu, dan menaruh minat besar terhadap sesuatu.
·         Filsafat mempertanyakan segala hal, tanpa terkecuali.
·         Filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam filsafat barat, timur, filsafat agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, aliran kepercayaan). Tetapi, kemudian hari sudah tidak dapat lagi ditarik garis perbedaan antara timur-barat, semua seakan menyatu dan terhubung (online). Artinya, apa yang terjadi di belahan dunia timur terjadinya di barat, utara-selatan.
·         Filsafat memelajari metafisika mengkaji hakikat segala yang ada.
·         Filsafat memelajari epistemologi mengkaji sumber-sumber pengetahuan.
·         Filsafat memelajari aksiologi mengkaji nilai pada kehidupan.
·         Filsafat yang bermazhab materialisme berpendapat alam semesta adalah materi (bendawi) tidak mengakui spiritualisme. Berlawanan dengan idealisme yang berkeyakinan dunia adalah ide.

Entri Kata Sederhana Dalam Kamus Filsafat
·           A=  absolut-aktivisme-antinomi-a priori-a posteriori-atomisme-atribut-axioma
·           D=  Dasein-dekonstruktivisme-deduksi-dialektik-Ding an sich- dualisme-darwinism
·           E= empirisme-epikurisme-epifenomenalisme-epistemologi-estetika-etik-eksistentialisme
·         F= fenomenologi
·         H= hedonisme-hermeneutik-historisme-holisme-humanisme-feminisme
·         I=  idealisme-ide-induksi-innatisme
·         K= kategori-kausalitas-klasifikasi-konseptualisme-konotasi/denotasi-kosmos
·         L= logika
·         M= materialisme-metafisika-metodologi-monisme
·         N= neo-platonisme-nominalisme
·         O= ontologi
·         P= Pancasila-paradigma-paradox-personalisme-pluralisme-positivisme-postmodernisme-pragmatisme-poststrukturalisme
·         R= rationalisme-realisme-relativisme-res cogitans/res extensa
·         S= skolastika-sofisme-stoisisme-substansi-silogisme-sistem-strukturalisme-sosialisme

Kejelasan dan kebenaran dalam filsafat sulit “diakurkan-rujuk” karena hampir bisa dipastikan setiap dua pemikir merumuskan filosofi sama tetapi mungkin berbeda untuk konsep dasarnya. Pentingnya ada kamus filsafat supaya ada definisi jelas dan ringkas berdasarkan istilah filsafat. Paparan filsafat bersandarkan kepada konsep spesifik dan terminologi. Setiap filsuf atau cabang filsafat cenderung menggunakan kata-kata teknis yang sama dalam konteks yang berbeda dan dengan arti yang berbeda. Untuk perbandingan silakan lihat philosophy-dictionary.org.

Filsafat bergantung dan terpengaruh kepada bahasa. Bahasalah yang menentukan dunia kita (keterbatasan pemikiran bisa jadi karena penguasaan bahasa). Terakhir, orang yang mencintai filsafat adalah orang yang mencintai kebenaran dan kebijaksanaan (hikmah). Filsafat bukanlah jawaban, tetapi bagaimana cara (alat) kita bertanya dan mempertanyakan sesuatu. Sahabat Nabi yakni Imam Ali bin Abi Thalib yang bergelar pintu gerbang Nabi dan lautan ilmu mengatakan, “pertanyaan yang benar adalah setengah dari jawaban.”[] 

Comments