Atlas Peta Manusia Bumi

Oleh: Setiadi R. Saleh

Sepanjang rintisan perjalanan manusia di bumi adalah mutlak memerlukan peta sebagai pemandu sekaligus panduan menuju sebuah tujuan. Dan memang, di zaman serba digital dan online, melihat bentangan kertas “peta dunia,” buku atlas atau globe bola dunia rasanya seperti berada di zaman dahulu. Penggunaan peta, atlas atau globe masih banyak ditemukan di sekolah-sekolah dan instansi pemerintah. Kita perlu tahu sebuah peta harus selalu diperbaharui (update). Sebab, letak (posisi) dan keadaan (wilayah) bumi terus berubah, bergerak, bergeser akibat bencana lingkungan, gempa bumi, perubahan ekstrem cuaca, gelombang pasang, dan lain sebagainya.   
   
Biasanya kebanyakan orang menyamakan istilah peta, atlas, dan map. Memang, ketiga penggunaan kata ini bisa saja mengacu kepada peta jalan (kota), peta geografi (wilayah), peta satelit, peta bintang, peta sumber air, minyak, dan lain sebagainya. Lantaran terlalu beraneka ragamnya jenis atlas dunia sehingga sulit sekali mencari rujukan tunggal, masing-masing peta saling melengkapi. Peta umumnya berhubungan dengan kompas dan GPRS. GPRS adalah General Packet Radio Service yakni komunikasi data dan suara yang menggunakan frekuensi gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan komunikasi bergerak (mobile), lazimnya digunakan untuk transfer data seperti e-mail, data gambar (MMS), dan Internet.
Kembali ke soal Atlas…
Arti dari Atlas sendiri adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Kemudian dalam perkembangannya Atlas dikembangkan dalam bentuk digital multimedia. Informasi Atlas dapat memuat informasi geografi, sejarah, kebudayaan, batas negara, statistik geopolitik, sosial, agama, kependudukan, termasuk pemetaan global, regional, model daratan, lautan, indeks industri ekonomi, skala, dan banyak lagi informasi yang bermanfaat.

Atlas pertama dibuat berdasarkan hasil perhitungan dari Claudius Ptolemaeus pada 150 SM. Edisi pertama dipublikasikan di Bologna pada 1477 dan memiliki 27 buah peta. Sebagian besar ilmuwan tidak dapat memastikan apakah sumber gambar peta-peta tersebut berasal dari peta yang sebenarnya atau hasil kreasi baru. Lalu Abraham Ortelius membuat Atlas modern pada 1570 yang diberi judul Theatrum Orbis Terrarum, memuat 53 peta negara-negara di dunia. 

Komponen Peta
·         Judul menggambarkan isi dan tipe peta.
·         Skala peta perbandingan jarak di peta.
·         Legenda menuliskan keterangan atau simbol.
·         Arah mata angin.
·         Garis lintang dan garis bujur.
·         Sumber dan tahun pembuatan.

Jenis-jenis Peta
·         Peta umum menggambarkan permukaan bumi secara umum
·         Peta chorografi menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi.  
·    Peta topografi menggambarkan bentuk permukaan bumi (relief, sungai, drainase, dan lain sebagainya)
·         Peta khusus/tematik yang menggambarkan secara khusus daerah tertentu.
·         Peta teknis digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan berdasarkan skala peta.
·     
 Peta dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk berbeda. Komputer sangat membantu manusia untuk memperbaharui data peta dengan mudah tanpa harus menggambar ulang.
·         Green map atau peta hijau
·         Peta wisata
·         Peta satelit

Skala Peta (perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya)
·         Skala angka/skala pecahan seperti 1:100
·         Skala verbal seperti inci, mil.
·         Skala grafik seperti menghitung selisih derajat lintang dan bujur

Fungsi Peta
·         menunjukan lokasi di permukaan bumi
·         menyajikan data potensi suatu daerah
·         menggambarkan bentuk permukaan bumi
·         memperlihatkan ukuran luas dan jarak
·         memberikan informasi ruang (tempat)
·         menyimpan informasi data

Panjang lebar, kita mengulas tentang Atlas dunia, lalu bagaimana dengan Indonesia? Selama ini Indonesia menggunakan peta Hindia Belanda keluaran tahun 1938. Kemudian setelah enam dasawarsa akhirnya Indonesia resmi memiliki Atlas Nasional Indonesia. Kendatipun sebagian besarnya masih belum resmi nasional. Atlas Nasional Indonesia merupakan kumpulan peta tematik, deskriptif, gambar, foto dan citra satelit.

Tema Atlas Nasional Indonesia terbagi ke dalam Fisik dan Lingkungan Alam, Potensi dan Sumberdaya, dan Sejarah, Wilayah, Penduduk dan Budaya.

Keunggulan Atlas Nasional Indonesia dibandingkan dengan atlas Hindia Belanda. Di dalamnya termuat update data seperti perubahan luas hutan, pembukaan sawah, jumlah saluran irigasi, penyebaran penduduk dan pengembangan kota-kota baru, jaringan transportasi, jumlah bandara hingga pelabuhan. Untuk lengkap Anda bisa akses atlasnasional.bakosurtanal.go.id. atau silakan kunjungi indonesia.go.id. Anda perlu tahu peta supaya tidak “buta.”[]

Comments