Belajar Syiah Untuk Pemula

Oleh: Setiadi R. Saleh

Tulisan pendek ini, bukan untuk mencari akar perbedaan ideologi Syi’ah-Sunni melainkan sebuah upaya populis, kajian ringan dan sederhana tentang Syi’ah.  Lalu apa itu Syi’ah? Mengapa sebagian kecil umat Muslim “alergi” terhadap Syi’ah? Apakah Syi’ah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw.?

Syi’ah merupakan satu di antaranya mazhab Islam. Syi'ah berarti juga pengikut atau pembela Ahlul Bait (keluarga nabi) yang dalam hal ini Imam Ali bin Abi Thalib. Ingat, Muslim Syi'ah juga mengakui, mengikuti, dan membenarkan Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad saw. Lawan-lawan pemikiran Syi'ah seringkali memojokkan Syi’ah dengan dalil-dalil bahwa Syi’ah menolak kepemimpinan tiga Khalifah Sunni yakni Abu Bakar, Utsman, dan Umar. Padahal Muslim Syi’ah pun sangat menghormati tiga khalifah yang juga sahabat Nabi tersebut. Muslim Syi'ah mempercayai bahwa sepeninggal Rasulullah, keluarga Muhammad adalah pusat terbaik (sumber) untuk mempelajari Quran dan Islam. Muslim Syi'ah berpendapat Ali bin Abi Thalib—menantu Nabi Muhammad adalah kepala keluarga Ahlul Bait dan penerus kekhalifahan. Pandangan ini berbeda dengan tradisi Muslim Sunni. Ali dipilih melalui perintah langsung dari Nabi Muhammad. Bukankah perintah nabi adalah perintah yang berdasarkan wahyu Allah SWT?

Akibat dari perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menyebabkan terjadinya perbedaan tajam antara Syi'ah dan Sunni, termasuk dalam penafsiran Alquran, hadis, para sahabat, dan lain sebagainya. Satu hal lagi dalam tradisi Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (wakil Tuhan) sebagai pemegang otoritas agama dan berhak mengeluarkan fatwa. Muslim Syi’ah juga mempercayai 12 imam, 1 imam masih gaib yakni Imam Mahdi dan akan muncul sebagai penakluk Dajjal.

Dalam Syi'ah terdapat ushuluddin—pokok (pokok-pokok agama) dan furu'uddin—ranting (penerapan agama). Pokok-pokok agama dalam Syi'ah:

 
·         Tauhid, Allah SWT, Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan.

·         Al-‘Adl, Allah SWT adalah Maha Adil.

·         An-Nubuwwah, meyakini para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan untuk umat manusia

·         Al-Imamah, meyakini adanya imam pelanjut sebagai penerus risalah kenabian.

·         Al-Ma'ad, percaya kepada Hari Kiamat (Hari Kebangkitan)

 

Sedangkan di Sunni lazimnya rukun Islam & rukun Iman terdiri dari:



Rukun Islam

·         Syahadat

·         Shalat

·         Puasa

·         Zakat

·         Haji

 

Rukun Iman

·         Allah

·         Alquran

·         Nabi

·         Malaikat

·         Hari Akhir

·         Qada & Qadar

 

Perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, masih dapat ditemukan alasan dan jawabannya. Contoh sederhana, apabila seseorang mempercayai nabi, otomatis ia mempercayai Alquran (karena para Nabi-lah yang membawa risalah Ketuhanan) dan apabila ia mempercayai Quran sudah pasti ia percaya kepada Tuhan, Allah SWT. Semua rukun-rukun Iman dan rukun Islam bermuara kepada satu hal: TAUHID.

Lantaran terlalu banyaknya mazhab (pandangan Islam) sehingga kadang-kadang umat Muslim terpecah belah. Pendek kata, memahami dan mendeteksi Islam yang benar itu seperti apa? Mudah saja. Selagi ia masih mengucap syahadat, tiada Tuhan selain Allah dan mengakui bahwa nabi terakhir adalah Nabi Muhammad saw. Maka sudah dipastikan ia berada dalam “mata air” kebenaran.


Jadi, jangan sampai lemah dan kurangnya informasi akan hakikat ajaran Syiah lalu kebiasaan berkomentar sebelum memahami duduk persoalannya dan menyebabkan sesama Muslim saling membenci. Konspirasi dari pihak musuh-musuh Islam yang kemudian memprovokasi perbedaan mazhab dalam Islam menyebabkan saudara sesama Muslim saling bunuh-bunuhan. Sangat memprihatinkan dan sekaligus mengerikan.

Allah sendiri yang mengatakan bahwa: “Jika Aku menginginkan semua seragam (serupa), itu adalah hal yang mudah bagi-Ku. Aku menciptakan kamu dari jenis-jenis yang berbeda supaya kamu saling mengenal dan saling menghormati.”

Sebaiknya kita mencoba untuk mengajak ke arah persatuan umat, apa pun mazhab mereka. Sunni dan Syiah, meskipun memuat banyak perbedaan dalam terminologi Ushuludin dan Furu'udin, tidak berarti mustahil untuk bergandengan.



Bahkan sebagian besar buku-buku tentang Syi’ah mengambil referensi dari para ulama Ahlusunnah. Marilah kita sesama umat Islam mulai bersatu dalam lingkar tauhid, tolong-menolong dalam kebaikan dan kebajikan. Tentu saja untuk perdamaian dan kedamaian dunia. Buktikanlah bahwa Islam agama damai dan rahmat bagi seluruh isi semesta alam.[]

 

 

 

 

Comments

Dasar perintah langsung dari Rasulullah SSAW kepada Ali RA itu ada dimana ya?
needmag said…
Bagus, bru tau tentang ilmu dasarnya
Penulis said…
Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ustman bin Affan, dan Ali r.a. (Khulafaur Rasyidin)
Penulis said…
Seluruh ulama-ulama besar, belajar dan berguru bukan kepada satu orang ulama, tetapi kepada banyak guru. Begitu pun harusnya kita bisa belajar dari banyak tempat, banyak guru.