Kartun Avatar Aang

Oleh: Setiadi R. Saleh
“Sekalipun kau pernah hidup seribu kali di seribu kehidupan. Kau masih harus banyak belajar.”—Avatar Roku.

Kartun Avatar Aang tayang di Global TV mulai Senin-Jumat, pukul 8.00-9.00. Kartun ini digemari anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Meski adegan tiap episodenya banyak perkelahian tetapi sungguh sama sekali tidak kasar. Jalan ceritanya penuh petualangan, pertarungan, kebijaksanaan, kesetiaan, persaudaraan, kasih-sayang, semangat, dan tentu saja hiburan. Sekalipun sudah sering diputar ulang, dan jalan ceritanya sudah tamat. Kartun Avatar Aang masih saja menarik untuk dilihat. Karena, penonton merasa selalu saja ada bagian yang belum pernah ditontonnya. Pendek kata, dalam setiap episodenya setiap tokoh-tokohnya mengucapkan kata-kata yang mengandung kehormatan dan filosofi yang dalam tentang keseimbangan dunia dan kehidupan. Kartun Avatar Aang diproduksi Nickelodeon hasil kreasi yang dibuat oleh Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko dengan 51 episode. Pertama kali tayang 21 Februari 2005 – sekarang. 

Sebuah Awal
Dahulu kala, keempat Negara hidup berdampingan dan bersaudara (Negara Air, Negara Tanah-Bumi, Negara Api, Ngara Udara). Tetapi, sejak Negara Api menyerang, persaudaraan menjadi rusak dan keadaan menjadi tidak seimbang. Hanya Avatar yang bisa menghentikannya dan menyelamatkan dunia. Tetapi, ketika dunia membutuhkannya, ia menghilang. Ratusan tahun kemudian ditemukan Avatar yang baru bernama Aang, ia pengendali udara yang terakhir. Meski Aang seorang Avatar, ia masih harus banyak belajar. Tetapi, orang-orang percaya Aang dapat menyelamatkan dunia.  

Seabad sebelum cerita dimulai. Aang seorang anak laki-laki pengendali udara, usianya 12 tahun berasal dari Kuil Udara Selatan. Biasanya, seorang Avatar diberitahu jati dirinya ketika usia 16 tahun. Tetapi para biksu takut perang akan terjadi. Tentu saja di usianya yang masih kanak-kanak Aang kebingungan. Lalu Aang kabur mengendarai banteng terbang raksasa bernama Appa. Di tengah jalan ia dihantam badai dan tenggelam ke laut. Secara tak sengaja Aang mengaktifkan “syaraf” Avatar dan membuat bola udara beku sehingga Aang dan Appa aman terkurung di dalam bongkahan es sampai seratus tahun kemudian ketika Aang ditemukan oleh dua remaja dari Suku Air Selatan yang bernama Katara–seorang pengendali air dan kakaknya yang bernama Sokka.

Dalam salah satu episodenya Avatar disebut sebagai “jembatan arwah” penghubung antara manusia dan alam roh. 

Avatar Sebelum Aang
Avatar Yangchen pengendali udara wanita. Avatar Kuruk pengendali air. Avatar Kyoshi pengendali tanah. Avatar Roku pengendali api dan merupakan inkarnasi Aang.

Jalan Cerita
Suatu hari Zuko (Anak Raja Api Ozai) dibuang dan baru diperbolehkan pulang apabila sudah berhasil menangkap Avatar. Tetapi, ketika pertama kalinya ia bertemu Avatar, ia terkejut dan melecehkan bahwa tidak disangka Avatar yang ditumuinya hanyalah anak kecil berusia 12 tahun. Penampakan Aang memang seperti anak berusia 12, tapi usia sebenarnya 112 tahun. Zuko beberapa kali terus berusaha menangkap Aang tetapi gagal. Di sela-sela pengejaran Avatar, Zuko selalu ditemani Iroh (Jenderal besar, yang tak lain adalah kakak dari Raja Api Ozai). Jenderal Iroh banyak menasihati Zuko agar ia kembali memulihkan kehormatan Negara Api, bahwa perang sesungguhnya tidak membawa apa pun kecuali kehancuran. Iroh terkadang sangat sentimental karena ia kehilangan Lu Ten, putranya yang mati di medan pertempuran. Jenderal Iroh berkata kepada Zuko: “Mulai sekarang kau harus mempertanyakan takdirmu sendiri. Apakah takdirmu? Ataukah itu takdir orang lain yang dipaksakan kepadamu?” Iroh tahu Zuko tak bisa terus-menerus mengejar Avatar, yang ia tahu Zuko harus membantu Avatar untuk menyeimbangkan dunia dan memulihkan kehormatan Negara Api. 

Sementara Zuko terus mengejar Aang. Aang belajar banyak hal dari setiap perjalanannya dan selalu dibimbing oleh Roku (Avatar sebelumnya). Selama di perjalanan Aang ditemani Katara—pengendali Air, Sokka, Momo, dan Appa. Sokka satu-satunya orang yang tidak mampu mengendalikan unsur apa pun. Meskipun demikian, ia oleh teman-temannya digelari “pria pemberi ide” memiliki keahlian memakai senjata bumerang dan terakhir ahli pedang. Lalu bertemu dengan Toph seorang ahli pengendalian tanah yang buta dan menjadi pelatih Aang.
Oleh karena Zuko kurang berhasil menangkap Aang, Raja Api Ozai mengutus Azula (adik Zuko) yang memiliki pengendali petir. Zuko dan Azula meski kakak-beradik, tetapi mereka sering bertengkar bahkan ketika sedang mengejar Aang. Sampai suatu hari ketika Zuko lelah mengejar Aang ia sadar dan ingin menjadi orang baik. Tetapi, setelah menjadi orang baik, kemampuan pengendalian apinya malah hilang. Padahal waktu itu dalam sebuah episode disebutkan bahwa Aang butuh guru pengendali api yakni Zuko. Tetapi, kemudian mereka berdua belajar langsung dari prajurit matahari dan naga merah dan naga biru. Sampai Aang berhasil mengendalikan api.

Singkat cerita, komet Sozin sudah semakin dekat. Hal inilah yang dikhawatirkan banyak pihak bahwa Raja Api Ozai akan menggunakan kekuatan komet Sozin untuk melahirkan dunia baru yang tercipta dari abu. Ia kemudian menyebut dirinya "Raja Phoenix." Aang semakin stress, ia tidak ingin membunuh Raja Api, tapi semua menyarankan bahwa membunuh raja api adalah sebuah jalan keluar.

Dua hari sebelum komet Sozin tiba, Aang menghilang dan terbangun di sebuah pulau dan memohon kebijaksanaan para Avatar sebelumnya cara menundukkan Raja Api Ozai tanpa harus membunuh. Tiba-tiba pulau yang ditempati Aang bergerak. Menyadari hal itu Aang kemudian  lompat dan mencari tahu, ternyata pulau tersebut disanggah kura-kura raksasa berkepala singa (hewan yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang tidak ada habisnya). Dari kura-kura raksasa tersebut, Aang mendapatkan pelajaran pengendalian energi bukan pengendalian unsur (elemen). 

Episode terakhir “The Final Battle,” cukup seru apalagi ditunjang dengan musik latar yang apik. Pertempuran antara Avatar Aang dan Raja Api Ozai adalah pertempuran hakiki lahir dan batin. Avatar mengeluarkan seluruh kemampuannya mengendalikan elemen (Udara, Air, Tanah, dan Api). Tetapi, Raja Api Ozai pun tak kalah, ia sangat kuat terutama kekuatannya meningkat berkali-kali lipat dengan hadirnya komet Sozin. Aang kemudian dapat mengalahkan raja Ozai tanpa harus membunuh melainkan menghilangkan energi dan elemen api Raja Ozai. 

Sahabat, hikmah yang dapat dipetik dari kartun Avatar Aang adalah bahwa kita tidak memaksakan segala sesuatu harus sama, serupa, dengan yang kita mau. Ini persis ketika Negara Api ingin menjajah semua bangsa. Sebab, setiap bangsa dari setiap tempat atau daerah memiliki budaya tersendiri dan kita harus menghormatinya.[]

Comments