Seks Islamis Seks Higienis

 Oleh: Setiadi R. Saleh


  
Seks adalah anugerah dari Allah SWT. Allah ingin menunjukkan kekuasaan dan kemuliaan-Nya melalui “sesuatu” yang oleh Allah dibolehkan tetapi juga dapat menjerumuskan manusia ke lembah yang nista dan hina-dina.

Kata orang-orang seks atau tepatnya berhubungan seks tidak memerlukan teori, lakukan saja. Nikmati, kenikmatannya. Tetapi, benarkah demikian? Islam adalah agama yang moderat dan sangat agung dalam membicarakan seks. Islam juga mengajarkan seks sehat dengan jalan menikah.

Dalam buku ini diulas apa dan bagaimana seks Islamis yang higienis. Buku ini lebih tepatnya adalah kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang seringkali dilontarkan pembaca, baik itu di rubrik media cetak, dan online dan juga pada kajian-kajian rutin di masjid, tempat seminar, kampus-kampus.

Penulis sengaja menyusunnya supaya lebih sistemik dan mudah dicerna. Buku ini tentu saja untuk laki-laki dan wanita yang telah menikah secara sah, tapi boleh juga dibaca oleh siapa pun supaya dapat belajar tentang seks yang Islamis-higienis.

Tidak semua kasus-kasus dan pertanyaan tentang seks perlu dijawab dengan fiqih atau medis, tetapi cukup dengan akal.

Seringkali pula dalam ajaran Islam hanya melarang dan membolehkan sesuatu tanpa kita tahu apa alasannya, baik alasan agama atau alasan medis. Buku ini mengupasnya dengan sederhana, logis, dan mudah dipahami.

Jangan lantas jika nabi tidak mencontohkan maka kita melarang dan membolehkan. Ingat, hubungan suami-istri tertera dalam Quran, hukumnya terbawa sampai ke dunia dan akhirat.

Jika sesuatu terjadi pada Anda, cepat-cepatlah insyaf. Meski dosamu menggunung bertobatlah. Allah Maha Penerima tobat. Hubungan seksualitas haruslah berdampak pada pengalaman seksual yang menyenangkan, aman, bebas dari penekanan dan pemaksaan psikologis, diskriminasi apalagi kekerasan.

Seorang Muslim hendaknya tidak menyerupai hewan ketika berhubungan badan sekalipun itu dengan istrinya.

Kadang kita bertanya? Jika seseorang tidak dapat menikah setelah menjadi dewasa, bagaimana ia menangani dorongan seksual? Buku ini membahasnya juga dari sisi edukasinya.

Ingat saudaraku, apa yang terjadi di kamar tidur adalah masalah pribadi dan tidak boleh dibahas atau diungkapkan kepada orang lain kecuali jika ada beberapa kebutuhan, seperti kesehatan, keselamatan, dan konsultasi.

Selamat menikmati sajian kami!  


Comments