Jujur

Kejujuran berada di atas utilitas semua alam pemikiran dan tindakan.
Ia yang mengubur kejujuran menyembunyikan emas kebenaran.
Kebenaran sederhana, tidak memerlukan studi atau seni.
Ikuti kejujuran, dan engkau menjadi kuat.
Kejujuran pertama, kemudian keberanian, kemudian otak.
Kejujuran seperti lelucon pahit ketika dekat kepada kebenaran.
Berbicaralah jujur. Engkau akan menemukan petunjuk sekalipun di jalan yang sempit..
Kejujuran adalah milik individu. Tetapi menjadi harta semua orang.
Jujur
Oleh: Setiadi R. Saleh
B
erlaku dan berkata jujur, tidak mudah. Ada malu, ada takut. Jujur hanya sesaat tetapi berat. Jujurlah, engkau akan menemukan tenaga yang luar biasa di dalam hatimu. Engkau akan menemukan kebebasan. Engkau akan menemukan Tuhan.

Ketahuilah, orang jujur tidak membuat dirinya seperti anjing yang menyembah dan menyerah demi sebatang tulang. Orang jujur tidak kelihatan buruk karena anjing menyalak ke arahnya. Orang jujur tidak menerima uang atau pujian, itu bukan haknya. Lebih baik mengambil yang didapat dari jalan lurus daripada memperolehnya dari jalan bengkok. Orang jujur tidak perlu membakar lidahnya.

Ada satu cerita. Suatu ketika, oleh para santrinya seorang guru dimintai nasihat seputar resep berkah dan sukses. Guru berkata, “hiduplah dengan jujur syukur dan selalu memberikan setiap rezeki yang didapat kepada orangtua terutama ibu.” Namanya santri, pastilah setelah selesai studi sering diminta ceramah. Sudah lazim pula diselipkan amplop berisi uang sekedar pengganti ongkos. Karena santri tadi teringat kata gurunya. Maka ia pun berbagi kepada ibunya separo-separo. Dapat seratus ribu, bagi dua, lima puluh-lima puluh. Begitu seterusnya. Tambah hari tambah terkenal, dan tambah besarlah bayaran yang diterima. Kendati demikian  ia tidak pernah memasang tarif  bandrol.

Suatu kali, ada undangan ceramah. Di sela-sela ceramah berlangsung, hujan turun dengan sangat deras disertai geledek, kilat, dentum halilintar dan diikuti dengan padamnya aliran listrik. Lantaran isi ceramah menarik,  ceramah diteruskan sampai selesai sekalipun harus ditemani sebatang lilin. Setelah selesai ceramah, ia pun menerima amplop dan menyerahkan amplop tersebut kepada ibunya. Ketika amplop dibuka, ternyata kosong. Ia terkejut, kecewa, dan agak marah. Dengan besar hati, ibunya mengatakan, “sudah tidak usah dirisaukan. Orang jujur tidak pernah tertukar rezekinya.”  Esoknya, panitia pengundang menelepon bahwa ia keliru memberikan amplop. Lantaran gelap, jadi amplopnya tertukar. 

Ketahuilah, kejujuran tidak hanya langkah pertama menuju kebesaran, itu adalah kebesaran dirinya sendiri. Seperti kata peribahasa lama, “Orangtua yang jujur melahirkan anak-anak yang jujur.” Kejujuran membawa kesuksesan, ketidakjujuran adalah kekalahan itu sendiri. Kejujuran adalah kebijakan terbaik dan kehormatan sejati. Percayailah, kejujuran berlangsung lama. Kejujuran membuat orang kaya, tetapi perlahan-lahan. Jujurlah kepada diri sendiri seperti juga tidak berbohong kepada diri sendiri. Kejujuran adalah bab pertama dari buku kebijaksanaan. 

Engkau bukan hakim. Guna apa berdusta, berkilah? Sebab, hakim yang jujur tidak pernah berhasil.[]




Comments