Sahabat

 


Jalan yang terbaik menghancurkan musuh, menjadikannya teman.
Persahabatan tidak membutuhkan kata-kata.
Cita buta menutup mata, persahabatan melihat dengan terbuka.
Jika ingin memiliki sahabat, jadilah sahabat.
Hidup tanpa teman seperti orang mati tanpa saksi.


Sahabat
Oleh: Setiadi R. Saleh

J
ika kita semua orang diberi kekuatan sihir untuk membaca pikiran satu sama lain, efek pertamanya akan membubarkan semua persahabatan.

Beberapa orang tidak akan menolerir emosional seperti kejujuran dalam komunikasi. Mereka lebih suka membela ketidakjujuran mereka dengan alasan bahwa hal itu bisa menyakiti orang lain.

Sahabat yang baik, boleh jadi orang yang selalu merendahkanmu di saat ia sendiri sedang terendahkan. Engkau tidak tau apakah ia akan setia atau terus-terusan membuatmu terluka, baik dari jarak dekat atau jarak jauh. Yang engkau tau, ia masih menganggapmu dan kaupun masih mengenalinya.

Seorang sahabat akan berkata dengan perkataan seolah ia paling mengetahui apa yang kita pikir, apa yang kita rasa, dan apa yang akan kita perbuat. Meski ia tidak selalu bersama, meski ia tidak sejalan-beriringan. Dan mengapa kita pun membenarkan dalam hati apa yang ia katakan. Padahal engkau tahu, engkau sudah berubah, mungkin ia pun belum berubah atau sebaliknya.

Ada sahabat yang engkau rindukan sekalipun ia bodoh, nista, papa, dan tidak memiliki apa-apa selain keinginannya yang kuat untuk berjumpa denganmu. Itu cukup bagimu.

Apa pun keadaan sahabatmu, ia adalah cermin masa lalumu. Engkau bisa melihat dirimu kini dari dirimu dahulu.[]


Comments