Berlubangnya Lapisan Ozon dan Pentingnya Pelestarian Bumi (1)


Oleh: Setiadi R. Saleh

Pengertian dari berlubangnya lapisan ozon dapat ditelaah menjadi tiga bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yakni ozon, lapisan, dan berlubang. Apakah yang dimaksud dengan ozon? Kata ozon dalam kamus disebutkan lapisan udara yang terdapat dalam atmosfer berasal dari oksigen yang mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir dan guruh silih berganti atau karena pengaruh sinar ultraviolet matahari yakni disebut O3 (udara murni).

Lapisan adalah susunan, bagian, benda tipis digunakan untuk menyadur benda lain, mempunyai lembaran tipis, berlamina, berlapis-lapis, bersusun-susun, bersaf-saf. Lapisan adalah susunan, deretan, bagian hasil melapisi, tingkatan. Ozonometer alat untuk mengukur kadar ozon di udara. Ozonisator alat untuk mensterilkan air dengan menggunakan ozon. Rusaknya lapisan ozon dapat menyebabkan suhu udara semakin meningkat dan bumi mengalami kerusakan yang kian lama kian “berat.”  

Jadi, dapatlah dikatakan bahwa lapisan ozon adalah “pelapis udara” atmosfer yang terdapat pada ketinggian 30 mil di atas permukaan bumi. Lapisan ini terbentuk karena adanya pengaruh sinar ultraviolet matahari dari molekul oksigen. Peristiwa dan kejadian ini sudah berlangsung sangat lama sekali, barangkali berjuta tahun yang lalu. Dengan adanya lapisan ozon, gas beracun yang terkandung dalam ozon tidak sampai ke permukaan tanah (bumi). Sebab, racun ini berbahaya sekali melebihi racun biologi, pestisida, dan racun lainnya. Lapisan ozon tadi yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet.

Pertanyaan yang sering diajukan adalah bagaimana terjadinya proses berlubangnya lapisan ozon. Begini perjalanannya, matahari bersinar menyinari bumi. Dalam teori yang lain disebut matahari mengelilingi bumi (heliosentris), teori yang lain lagi mengatakan, matahari mengelilingi bumi (geosentris). Keduanya saat ini masih menjadi perdebatan yang belum selesai. Tetapi, intinya ketika matahari bersinar, sinar matahari tersebut tidak langsung mengenai bumi sama seperti “mata kita” yang tidak dapat memandang langsung ke arah sinar matahari. Pandangan (sinar) langsung, baik dari bumi ke matahari, matahari ke bumi dapat mengakibatkan kerusakan. Karenanya, di atas permukaan bumi pada ketinggian tertentu (kira-kira 30 mil) terdapat sebentuk lapisan yang disebut lapisan ozon. Lapisan inilah yang “menyaring” gas beracun dalam ozon agar sinar ultraviolet yang datang dari matahari tidak langsung “tembus” ke bumi. Mengapa bisa demikian? Karena manusia membutuhkan udara (oksigen). Ingat, udara haruslah bersih jika tidak ia akan berbahaya bagi ekosistem manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup secara keseluruhan.

Jadi, di saat yang bersamaan manakala matahari menyinari bumi dan bumi sedang melepaskan polusi dan zat berbahaya. Maka sinar matahari menyebabkan reaksi yang disebut klorin. Klorin inilah yang menghancurkan molekul ozon dan membuat lapisan ozon menipis. Ozon menipis membuat bumi (daratan), perairan (lautan), langit (udara) menjadi terganggu. Rantai makanan akan semakin tidak seimbang. Karenanya, tidak heran di negara-negara maju isu lingkungan hidup dan global warming selalu menjadi isu terdepan karena bukan hanya persoalan lingkungan melainkan mengancam lumbung pangan dunia. Kepunahan manusia di ambang mata.    

Sedangkan penyebab dari berlubangnya lapisan ozon adalah akibat dari bahan kimia kloro fluoro karbon yang terdapat pada refrigrator (lemaris es pendingin atau biasa disebut kulkas), lalu pada gas spray aerosol, racun pestisida, polusi udara yang ditimbulkan dari peternakan (farm), asap pabrik, penggundulan hutan dan pembakaran lahan, sampah, efek rumah kaca, bahan-bahan kimia bromin halokarbon, nitrogen oksida dari pupuk dan banyak lagi penyebabnya sehingga secara logika apabila terjadi kerusakan di bumi, maka terjadi pula kerusakan di langit.

Di antara semua itu, hutan adalah masalah yang sangat serius mengingat hutan adalah paru-paru bumi. Tanaman tertentu seperti mahoni dan lain sebagainya dapat mengikat air sehingga apabila musim kemarau masih ada sumber air. Faktanya sekarang tidak lagi demikian. Hujan kebanjiran dan kemarau kekeringan.



Comments