Berlubangnya Lapisan Ozon dan Pentingnya Pelestarian Bumi (2)

Oleh: Setiadi R. Saleh

Pelestarian Bumi Upaya Menyelamatkan Kehidupan

Demi menyelematkan bumi kita harus segera bertindak! Jangan hanya membicarakannya dalam seminar, iklan, dan forum-forum. Terlibat dalam aksi nyata, tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, tidak perlu mengajak siapa-siapa jika tidak ada yang mau diajak. Namun, mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil, mulai sekarang, saat ini. Jangan lupa sebarkan selalu melalui jejaring sosial, internet, dan social media bahwa bumi harus diselamatkan. Tidak dapat ditunda lagi sampai esok hari.  

Upaya sosialisasi tentang ozon yang rusak kiranya perlu diperbanyak dan harus dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini penting sekali mengingat masih banyak yang belum mengetahui bahwa lapisan ozon itu rusak akibat dari ulah manusia. Manusia mengira selama ini dan berkeyakinan, “jika saya tidak mengganggu orang lain, maka saya sudah berbuat baik.” Dari sisi itu memang benar, tetapi bagaimana dari sisi tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Apakah kita sudah berbuat baik kepada bumi, kepada alam sekitar, pepohonan dan makhluk hidup lainnya.

Cara yang paling umum dilakukan untuk menyelamatkan bumi adalah dengan melakukan 3 R (reduce, reuse, recyle) yakni mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Memisahkan sampah organik dengan sampah non-organik. Hemat di dalam penggunaan barang-barang dan tidak boros di dalam memanfaatkan sumber daya alam. Selain itu, pola hidup manusia yang semakin lama semakin tidak seimbang dan sangat acuh terhadap lingkungan sekitar. Membuang sampah sembarangan karena dianggap ada petugas sampah yang akan mengurusnya. Bukan hanya membuang sampah tetapi juga menghambur-hamburkan makanan dengan mengambil makanan yang melebihi porsinya. Contoh: ketika perayaan dan acara-acara sejenis. Masih banyak yang minum air kemasan hanya sedikit saja setelah itu dibuang. Perbuatan demikian sungguh tercela karena tidak memikirkan betapa pentingnya air. Semua perangai tersebut kelihatannya sepele yang menjadi habit (kebiasaan sehari-hari). Coba bayangkan, jika semua orang melakukan satu saja perbuatan buruk. Apakah yang akan terjadi? Sekarang bayangkan jika satu orang saja melakukan perbuatan baik sekalipun itu kecil. Bumi akan dapat terselamatkan.


Berlubangnya lapisan ozon bukan karena faktor alami seperti gempa bumi (force majure) melainkan karena seluruhnya adalah faktor manusia. Lihatlah sekarang, pohon-pohon ditebangi, konversi lahan pertanian semakin terkikis oleh derap laju pembangunan. Seolah-olah segalanya untuk industri, pabrik dan teknologi. Kita telah melupakan satu hal bahwa bumi sudah begitu banyak memberikan kehidupan kepada manusia dan manusia malah menelantarkan bumi, tidak merawat bumi, malah kemudian merusak bumi. Kini, saatnya bergerak untuk perbaikan bumi, perbaikan ozon. Bukan soal banyaknya pohon yang ditanam melainkan pohon yang hidup sudah berapa jumlahnya.  

Sebenarnya apa dan bagaimana hubungan pelestarian bumi dengan lapisan ozon. Mudah saja, bumi adalah satu-satunya tempat manusia hidup. Tidak peduli dari suku bangsa manapun, agama apapun, si miskin dan si kaya. Semuanya hidup dan tinggal di bumi yang satu. Jika bumi rusak, maka rusaklah semuanya termasuk lapisan ozon.³
  

Comments