Jangan Takut Ajak Bayi Belajar Berenang (Water Babies) (1)

 Oleh: Setiadi R. Saleh

Bayi belajar berenang kini menjadi tren di kalangan masyarakat perkotaan. Umumnya bayi yang baru belajar berenang tersebut tidak didampingi oleh guru renang melainkan dituntun langsung oleh orangtuanya yang bertindak sebagai “pelatih renang.” Di kota mungkin menjadi. Di kampong-kampong tidak demikian. Bayi berenang itu hal biasa dan lumrah. Bahkan dalam tradisi Melayu ada yang disebut “Turun Sungai.” Jika budaya Jawa ada yang namanya tedhak-siten (turun tanah). Budaya Melayu “turun sungai” yang menandakan anak dibawa ke sungai untuk dilatih agar beradaptasi dengan air. Budaya Melayu memang dikenal dekat “air” karena pada umumnya masyarakat Melayu mendiami pesisir (laut) dan sungai (hulu).
Ada sejumlah pilihan ketika orangtua mau mengajari bayi berenang. Misalnya dengan memilih kolam dan waktu yang tepat untuk berlatih renang. Kolam yang digunakan untuk bayi berenang terbuat dari kolam plastik atau bisa juga belajar di kolam renang sungguhan. Kapankah saat yang tepat untuk mengajak bayi berenang? Tidak ada jawaban yang benar-benar pasti, pada usia berapakah bayi boleh dibawa ke kolam renang. Selain  soal usia, pertanyaan yang sering ditanyakan orangtua (ayah-bunda), kapankah saat yang baik mengajak bayi berenang, apakah pagi, siang atau sore. Dari semua informasi yang kami kumpulkan. Kami mendapatkan jawaban yang paling rasional dan logis yakni, bayi boleh diajari berenang ketika sang bayi sudah mampu mengangkat kepalanya sendiri dengan tegak. Hal ini untuk menghindari masuknya air ke dalam hidung dan mulut bayi. Lalu apakah jika bayi belum bisa mengangkat kepala tidak boleh dibawa ke kolam renang? Boleh-boleh saja, namun demi alasan keamanan sebaiknya cukup mencelupkan kaki bayi dan menggerak-gerakkannya di dalam air. Saat pertama kali bayi berada di kolam renang, ia pasti menangis, mungkin takut, mungkin belum terbiasa. Lama-lama ia malah tidak ingin beranjak dari kolam renang. Apalagi air kolamnya hangat dan segar. Karena itu, sebenarnya yang paling ideal bagi bayi, balita (bawah lima tahun), batita (bawah tiga tahun) adalah membawanya ke kolam rendam air hangat, bukan kolam renang. Di dalam kolam rendam bayi dapat juga belajar berenang.    

Kalau melihat dari kodratnya sendiri, bayi sebenarnya sangat menyukai air. Sebab, sebelumnya, janin bayi hidup di dalam rahim yang sebagian besar isinya air. Karena itu, metodologi waterbirth menjadi populer lantaran menganggap melahirkan di dalam air mendekatkan bayi kepada keadaan (kondisi) sebelumnya.

Website ini bukan pengganti saran dokter anak atau dokter umum. Melainkan hanya menginformasikan saja tentang jangan takut mengajak bayi berenang. Artinya, jika balita Anda memiliki rasa takut berlebihan terhadap air konsultasikan kepada dokter atau kenali bayi Anda terlebih dahulu. Pelan-pelan saja nanti juga terbiasa, jangan memaksa anak-anak untuk menyukai kolam renang. Kalau ia sendiri kurang nyaman terhadap hal tersebut. Waterpark bukan tempat yang tepat untuk bayi berlatih renang. Kecuali, di waterpark tersebut disediakan kolam air khusus bayi. Kolam bayi umumnya tidak dalam, tidak licin, dan tepi-tepi kolam disediakan tangga atau pegangan. Hal ini untuk mempermudah dan menjaga keamanan bayi.  

Comments