Menemukan Desain Rumah Alami dan Serasi (1)


Oleh: Setiadi R. Saleh

Mencari dan menemukan desain rumah alami dan serasi sesuai keinginan dan kebutuhan bukan lagi perkara sulit. Kini, jasa-jasa konsultan arsitek bertebaran di jagad maya. Tinggal baca, unduh lalu pelajari, menghubungi langsung atau bisa via email. Maka, informasi yang dibutuhkan mengenai rumah alami bisa didapatkan dengan mudah. Pertanyaan pentingnya, rumah alami seperti apakah yang benar-benar kita mau? Apakah rumah alami sebagai “sahabat bumi,” rumah ramah lingkungan, rumah unik, rumah berbahan daur ulang atau rumah mewah dan modern yang bernuansa tradisional kampong, alami khas pedesaan dengan taman, kebun, danau, pepohonan.

Sebenarnya apa dan bagaimana desain rumah alami tersebut? Desain adalah konsep, rancangan yang direncanakan untuk menentukan gambar denah yang terdiri dari pemilihan material, lokasi, kontur tanah, sumber air, tipe rumah, arah hadap dan ongkos selama proses pengerjaan pembuatan rumah berlangsung sampai selesai. Rumah bermakna tempat tinggal, hunian, kediaman. Rumah bukan hanya house tetapi juga home. Rumah dapat berfungsi macam-macam sesuai karakter manusia yang menempatinya. Sedangkan, alami adalah sesuatu yang utuh, asli dan asri, tidak sekedar bagian dekorasi “imitasi” dari interior dan eksterior. Contoh: jika ingin mendapatkan kesan asri, natural, dan alami. Sebaiknya menggunakan bunga atau tanaman asli, bukan plastik. Begitu pula dengan pembuatan kolam air harus asli bukan sekedar hiasan lampu dekorasi ruangan. Jangan abaikan sirkulasi udara, air tanah serta pencahayaan yang turut memegang peranan penting sebagai penyimbang dan harmoni.

Apa pentingnya mendesain rumah alami? Penting sekali karena rumah alami adalah rumah yang berorientasi kepada lingkungan hidup. Dalam artian luas, rumah alami adalah rumah yang mendukung pelestarian bumi dengan banyaknya menanam pohon di pekarangan sekitar rumah. Rumah alami secara tidak langsung adalah rumah yang sudah sadar lingkungan mulai dari dapat memisahkan sampah organik dengan sampah non-organik. Dengan demikian tidak akan lagi kita dengar sampah menumpuk di mana-mana karena semua harus dimulai dari rumah.  

Pandangan yang mengatakan rumah harus besar, halaman luas, fasilitas lengkap boleh-boleh saja dan tidak dilarang selagi mampu tidak apa. Tetapi, jika kemampuan terbatas jangan sampai menghalangi untuk tidak memiliki rumah. Kebanyakan orang awam umumnya pada saat membangun rumah tanpa pikir panjang langsung menanyakan kepada “pemborong” berapa total biaya dan berapa lama pengerjaannya. Padahal yang benar adalah survei terlebih dahulu mengenai informasi yang dibutuhkan menyangkut bea pembangunan rumah. Misalkan pemilik rumah menginginkan membangun rumah dengan arsitektur bergaya Islami, Mediterania, Romawi klasik, Spanyol, Eropa, Victoria, Minimalis, Maximalis, Tropis, Urban, Romantis, dan seterusnya. Hal ini penting sekali untuk menyesuaikan dengan anggaran. Kecuali, seseorang ingin membeli rumah dengan nuansa alami. Ia bisa leluasa memilih sesuai budget. Jikalau ada yang tidak sesuai belakangan hari rumah dapat dirombak. Tetapi, ada pula orang yang tidak peduli dengan anggaran dan lebih mengedepankan cita-rasa.[]  


Comments