Tukang Kayu Bernama "Tuhan"

Oleh: Setiadi R. Saleh

Nama "Tuhan" sudah jarang sekali disebut orang. Manusia zaman sekarang lebih sering mengucap dan memikirkan uang dan uang. Macam tak ada benda lain dalam kepalanya selain uang. Kalau ada orang yang menyebut dan membawa nama Tuhan, sebagian malah alergi dan mengatakan, "jangan bawa-bawa nama Tuhan."

Tetapi, beberapa hari ini dan sedang trending topik, nama Tuhan seringkali disebut bahkan dicari oleh jutaan orang perhari di mesin pencari Google. Tuhan yang satu ini bukan Tuhan pencipta alam semesta dengan segala isinya. Melainkan nama seorang tukang kayu bernama "TUHAN", gara-gara namanya ini orang-orang pada geger, kenapa orangtuanya bisa menamakan dirinya Tuhan. Di KTPnya pun jelas tertulis nama "Tuhan" hanya satu kata.

Sebenarnya bagi saya pribadi kalau ditinjau dari sudut bahasa hal tersebut tidaklah aneh. 12 tahun (2003-2015) sudah saya tulis di skripsi yang berjudul "MANUVER FILSAFAT BAHASA" mengapa kata dan bahasa bisa menyamarkan maksud dan bahasa pula yang bisa mengantarkan kepada maksud. Artinya kalaupun nama seseorang dinamakan Tuhan dan dimaknai berbeda, maka, maksudnya akan menjadi lain. Ini persis dalam pepatah Melayu, "Usul menunjukkan Asal," suatu kata menujukkan bangsa. Contoh:

Agama dalam bahasa Kenya artinya Kadal, agama dalam Bahasa Indonesia lain lagi, begitu pun dengan bahasa lainnya. 
Momok dalam Indonesia artinya hantu untuk menakuti, dalam Bahasa Sunda artinya (maaf) vagina tempat liang senggama.
Dan seterusnya....teramat banyak untuk disebutkan. Begitu pun nama Tuhan. 

Tukang Kayu Bernama "Tuhan"
dok google

Comments